
Membuat website pribadi tidak harus kompleks. Karena website pribadi, sebaiknya difokuskan ke karakter personal pribadinya.
Misalkan, si A suka sekali dengan konsep minimalis, hal ini bisa diimplementasikan ke dalam website. Dengan begitu pengunjung akan sedikitnya paham seperti apa si A tersebut.
Namun ada pula yang suka dengan keramaian dan kompeksitas, seperti warna, layout, dan animasi yang menarik. Sebelum melakukan hal tersebut pastikan beberapa poin dibawah ini:
Berikut ini contoh website pribadi:

Website yang sangat sederhana, dengan tampilan banner, konten, dan navigasi membuat pengunjung mudah mencari apa yang dia cari. Ditambah fitur pencarian, membuat mereka mudah dalam mencari menggunakan kata kunci.

Website yang sangat menggabarkan seorang desainer. Website ini cukup keren, karena dapat berjalan pada mobile phone dengan baik.

Website sederhana didominasi dengan warna hitam. Tegas dengan konten pengenalan dan disambut dengan skillset yang dia punya.

Website dengan konsep slideshow seperti ini bisa jadi bagus untuk pengunjung pertama. Namun tidak mudah menavigasikan dari atas ke bawah. Harus melewati animasi2 yagn nantinya akan membosankan.
Website seperti ini bagus untuk show off kemampuan saja. Namun sangat berbahaya untuk meningkatkan engagement pengunjung.

Hampir sama dengan nomor pertama. Website ini didominasi dengan warna putih. Kesan bersih dan mudah dinavigasikan menjadi salah satu kekuatan website ini.