Mengaudit performa website adalah proses penting untuk memastikan bahwa situs web Anda berjalan dengan cepat dan efisien, memberikan pengalaman pengguna yang optimal. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan audit performa website:
Gunakan Software/Tool
- Google PageSpeed Insights: Alat gratis dari Google yang menganalisis halaman web dan memberikan saran untuk meningkatkan kecepatan dan performa.
- GTmetrix: Menyediakan analisis mendalam tentang kecepatan loading halaman, ukuran halaman, dan permintaan HTTP, serta memberikan rekomendasi perbaikan.
- Pingdom Tools: Mengukur waktu loading halaman dari berbagai lokasi di seluruh dunia dan memberikan laporan terperinci tentang elemen-elemen yang mempengaruhinya.
- WebPageTest: Alat open-source yang memungkinkan pengujian performa dari berbagai lokasi dan browser, memberikan wawasan tentang kecepatan loading dan rendering.
- Lighthouse: Alat otomatis dari Google yang menilai performa, aksesibilitas, SEO, dan aplikasi web progresif (PWA), tersedia melalui Chrome DevTools.
- YSlow: Plugin browser yang menganalisis halaman web berdasarkan aturan performa dari Yahoo, memberikan laporan dan saran untuk meningkatkan kecepatan halaman.
- New Relic: Alat komersial yang menyediakan monitoring kinerja aplikasi, termasuk website, dengan wawasan mendalam tentang waktu respons server dan penggunaan resource.
- Uptrends: Menawarkan pengujian kecepatan website dari berbagai lokasi di seluruh dunia, serta memberikan laporan mendalam tentang performa dan saran perbaikan.
- Dareboost: Alat analisis yang menawarkan laporan kinerja mendetail dengan saran optimasi, serta fitur untuk memantau kinerja website secara berkala.
- Chrome DevTools: Alat bawaan di browser Google Chrome yang menyediakan berbagai fitur untuk memantau dan menganalisis performa website, seperti Network Panel untuk memeriksa waktu loading dan ukuran file.
Analisis Waktu Loading Halaman (Page Load Time)
- Periksa Kecepatan Loading: Pastikan waktu loading halaman di bawah 3 detik, karena loading yang lebih lama dapat menyebabkan pengunjung meninggalkan situs.
- Identifikasi Elemen yang Memperlambat: Tinjau elemen seperti gambar yang besar, script yang berat, atau file CSS/JS yang tidak terkompresi.
Evaluasi Ukuran dan Jumlah Permintaan (Request)
- Minimalkan HTTP Requests: Kurangi jumlah permintaan HTTP dengan menggabungkan file CSS/JS, menggunakan sprites untuk gambar, dan menghapus plugin atau widget yang tidak perlu.
- Kompresi File: Pastikan file CSS, JS, dan HTML dikompresi menggunakan gzip atau metode kompresi lainnya untuk mengurangi ukuran file yang diunduh.
Optimalkan Gambar
- Kompresi Gambar: Gunakan software seperti TinyPNG atau ImageOptim untuk mengompresi gambar tanpa kehilangan kualitas.
- Gunakan Format Gambar Modern: Pertimbangkan untuk menggunakan format gambar modern seperti WebP yang lebih efisien dibandingkan JPEG atau PNG.
Aktifkan Caching
- Caching Browser: Mengatur cache browser agar elemen statis seperti gambar, CSS, dan JS disimpan di browser pengguna, sehingga tidak perlu diunduh ulang setiap kali halaman dimuat.
- Server-Side Caching: Gunakan plugin caching (untuk WordPress seperti W3 Total Cache) atau konfigurasi caching di server untuk mempercepat pengiriman konten.
Optimalkan Kode dan Script
- Minifikasi CSS, JavaScript, dan HTML: Hilangkan spasi, komentar, dan karakter yang tidak perlu dari kode untuk mengurangi ukurannya.
- Load JavaScript Secara Asinkron: Pastikan JavaScript tidak menghalangi rendering dengan memuatnya secara asinkron atau menempatkannya di bagian bawah halaman.
- Eliminasi Render-Blocking Resources: Hindari elemen yang memblokir rendering halaman, seperti script atau CSS yang tidak perlu dimuat di awal.
Gunakan Content Delivery Network (CDN)
- Distribusi Konten: Gunakan CDN untuk mendistribusikan konten website ke server yang lebih dekat dengan lokasi pengguna, mengurangi waktu loading.
- Caching di CDN: CDN juga dapat menyimpan salinan cache dari halaman website, mengurangi beban server utama.
Menggunakan CDN ini tidaklah gratis. Namun sangat penting jika traffic sudah sangat tinggi. Berikut ini beberapa harga vendor CDN.
- Cloudflare: Gratis, Paket Berbayar mulai dari $20/bulan
- Amazon CloudFront: Mulai dari $0,085 per GB
- Akamai: Harga Kustom (disesuaikan)
- Fastly: Mulai dari $0,12 per GB
- StackPath: Mulai dari $10/bulan
- KeyCDN: Mulai dari $0,04 per GB
- BunnyCDN: Mulai dari $0,01 per GB
Optimalkan Database
- Database Query Optimization: Tinjau dan optimalkan query database untuk mempercepat waktu respon.
- Bersihkan Database: Hapus data yang tidak diperlukan, seperti revisi post, komentar spam, atau plugin yang tidak digunakan untuk mempercepat akses database.
Periksa Server dan Hosting
- Respons Server: Tinjau waktu respons server (Time to First Byte - TTFB) dan pertimbangkan upgrade ke server yang lebih cepat atau hosting yang lebih baik jika perlu.
- Penggunaan Resource: Pastikan server memiliki kapasitas memori, CPU, dan bandwidth yang cukup untuk menangani traffic website Anda.
Monitoring dan Maintenance
- Pantau Performa Secara Berkala: Gunakan alat monitoring seperti New Relic atau Uptime Robot untuk memantau performa website secara berkelanjutan.
- Pembaruan Rutin: Pastikan semua elemen website, termasuk CMS, plugin, dan tema, selalu diperbarui untuk memanfaatkan peningkatan performa terbaru.
Dengan mengaudit performa website secara teratur dan menerapkan perbaikan yang diperlukan, Anda dapat memastikan bahwa website Anda memberikan pengalaman yang cepat dan efisien bagi pengunjung, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pengguna dan konversi.
Baca juga cara mengaudit website secara umum.