10 November 2024

Pemahaman Tentang Penalti Google

Google penalty adalah sanksi yang diberikan Google kepada situs web yang melanggar pedoman atau aturan SEO yang ditetapkan oleh pencarian Google. Penalty ini bisa terjadi secara manual (manual action) atau algoritmis, dan bisa berdampak serius pada peringkat situs di hasil pencarian, bahkan menyebabkan situs terhapus dari indeks Google.

Series: Belajar SEO Pemula Hingga Mahir

Manual Action (Tindakan Manual)

Ini terjadi ketika tim Google menemukan pelanggaran secara langsung dan memberikan penalti. Misalnya, situs Anda memiliki backlink yang tidak alami atau melakukan keyword stuffing (penyisipan kata kunci berlebihan).

Anda bisa mengecek tindakan manual ini di Google Search Console pada bagian "Manual Actions."

Tidakkan manual action ini biasanya ini sulit dideteksi Google jika website tidak begitu populer, tidak banyak diberitakan, namun memiliki peningkatan traffic yang cukup terlihat "normal".

Namun, jika domain website sudah viral dan tersebar di media sosial, besar kemungkinan google akan melakukan tindakan manual action.

Pinalti Secara Algoritmis

Ini merupakan penalti otomatis akibat pembaruan algoritma Google, seperti Penguin atau Panda. Algoritma ini mendeteksi praktik SEO yang dianggap manipulatif, seperti spammy link building.

Saat algoritma mendeteksi pelanggaran, peringkat situs Anda bisa turun tanpa pemberitahuan.

Beberapa Tindakan Perlu Dihindari/Berhati-Hati

Tindakan SEO yang biasanya menyebabkan algoritmis penalti oleh Google umumnya terkait praktik black hat atau teknik manipulatif yang bertentangan dengan pedoman Google.

Backlink Tidak Alami (Unnatural Links)

Membeli backlink dari situs lain atau terlibat dalam skema tautan, seperti link exchange atau link farms. Google dapat mengidentifikasi pola backlink yang tidak alami, seperti terlalu banyak tautan dari situs berkualitas rendah atau situs yang tidak relevan.

Cloaking (Menyembunyikan Konten)

Menampilkan konten berbeda kepada mesin pencari dan pengguna untuk memanipulasi hasil pencarian. Contohnya, situs menunjukkan konten relevan pada Google namun menampilkan konten spam kepada pengguna.

Keyword Stuffing

Menggunakan kata kunci berlebihan dalam teks, meta tag, atau bahkan di bagian yang tidak terlihat (seperti teks putih pada latar putih) agar halaman tersebut terdeteksi untuk banyak kata kunci sekaligus.

Praktik ini dianggap manipulatif dan dapat memicu penalti manual.

Manipulatif Structured Data (Schema Markup)

Memasukkan data terstruktur yang salah atau berlebihan (seperti rating atau ulasan palsu) untuk menarik perhatian pengguna di hasil pencarian.

Google memberikan penalti jika markup dianggap manipulatif atau tidak sesuai dengan konten yang sebenarnya.

Doorway Pages (Halaman Pengantar)

Membuat banyak halaman yang dirancang hanya untuk peringkat kata kunci spesifik, yang semuanya mengarah ke satu situs utama. Contohnya: output dari halaman pencarian.

Halaman-halaman ini biasanya memiliki sedikit nilai bagi pengguna dan hanya bertujuan untuk menarik traffic.

Baca selengkapnya untuk memahami mengenai Doorway Pages.

Spam User-Generated Content (UGC)

Situs yang membiarkan konten buatan pengguna (misalnya komentar atau forum) berisi spam atau link yang tidak relevan dan berkualitas rendah bisa dikenakan penalti.

Google mengharapkan pemilik situs mengontrol kualitas konten yang dihasilkan pengguna.

Pembajakan atau Konten yang Melanggar Hak Cipta

Membagikan konten yang dilindungi hak cipta tanpa izin pemilik aslinya.

Sneaky Redirects

Mengarahkan pengguna ke halaman lain yang berbeda dari yang mereka klik, khususnya jika redirect hanya dilakukan untuk bot pencarian.

Redirect tersembunyi ini biasanya dianggap penipuan karena merugikan pengguna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perlu Website?

Kami sangat memahami kebutuhan client. Ceritakan apa tujuan yang ingin anda capai melalui website. Lakukan konsultasi gratis sekarang!
KONSULTASI!
© 2016 - 2025 Wevelope - Digital Agency For Your Business