Web hosting adalah sebuah layanan atau jasa yang dapat membuat website anda online. Sehingga website anda dapat diakses siapa saja. Ada pula istilah turunan dari web hosting yaitu email hosting. Namun kali ini kita akan fokus ke pembahasan web hosting saja.
Sebuah web hosting membutuhkan beberapa hal ini:
Sebenarnya tanpa web hosting website anda tetap bisa online. Hanya saja butuh biaya yang relatif lebih mahal daripada jika anda menyewa web hosting. Biasanya yang melakukan hal ini hanya perusahaan-perusahaan besar yang memiliki budget relatif besar untuk infrastruktur IT mereka.
Oleh karena itu, web hosting mulai bermunculan untuk menawarkan solusi lebih terjangkau, dimana anda bisa mulai meng-online-kan website anda denga hanya perlu membayar mulai dari Rp5.000,-/bulan saja. Tentu dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing jika dibandingkan dengan harga yang mahal.
Ada banyak penyedia web hosting yang memberikan berbagai macam jenis-jenis hosting. Tetapi menurut kami hanya ada 2 jenis web hosting. Sisanya adalah turunannya.
Dimana anda akan menggunakan 1 server tetapi berbagai macam website ada disana. Jadi, kalau dimisalkan didunia property, ini adalah kos-kosan. Dimana hanya ada 1 tempat tinggal, tetapi banyak kamar. Mirip kos-kosan kamar mandi diluar, jika sedang banyak yang mengantri, maka harus menunggu.
Shared hosting juga sama, jika terjadi load yang sangat berat dikarenakan 1 website, website anda juga terkena imbasnya. Walaupun seperti itu, penyedia web hosting biasanya sudah mempunyai syarat dan ketentuan dimana jika ada yang menggunakan hosting secara tidak wajar akan kenakan pinalty, mirip FUP pada ISP.
Berbeda dengan share hosting, VPS mirip seperti tanah kosong. Dimana anda bebas membangun apapun diatas tanah tersebut, tetapi ingat tanahnya masih sewa, sehingga anda tetap akan dikenakan biaya bulan/tahunan.
Kekurangannya VPS untuk non-IT akan kesulitan untuk membangun infrastruktur, karena semuanya disetup sendiri. Memang ada beberapa penyedia menyediakan Managed VPS dimana ada customer support yang akan membantu jika ada kesulitan dalam konfigurasi.
Berbeda dengan Unmanaged VPS, customer support hanya akan membantu terkait kendala VPS diluar konfigurasi.
Untuk server jenis ini, biasanya bentuknya fisik. Jadi anda bisa membelinya dan meng-online-kan nya. Ini yang dilakukan oleh para web hosting, yaitu mereka membuat server sendiri untuk membuat jasa web hosting.
Tetapi perlu diingat, anda harus siap server anda menyala 24 jam jika memang diperuntukkan untuk dapat diakses 24 jam. Kadang ada beberapa perusahaan yang membuat Dedicated Server hanya untuk kebutuhan internal perusahaan, dimana hanya cukup menyala saat jam kantor saja.
Ini sah-sah saja. Selain privasi data terjaga, akses nya pun lebih mudah, dikarenakan semua karyawan untuk dapat mengakses server hanya perlu akses secara local(tanpa perlu akses internet) saja.
Hosting jenis ini memberikan kebebasan untuk menambahkan atau menghilangkan sesuatu pada servernya. Jadi benar-benar plug n play. Salah satu contoh vendor cloud hosting paling populer adalah Amazon Web Service.
Lalu apa hubungannya dengan domain? Sebenarnya tanpa domain, website dapat diakses menggunakan IP. Contoh bentuknya seperti ini 127.0.0.1 atau 192.27.8.25. Hanya saja manusia agak kesulitan untuk mengingat urutan angka dibandingkan kata-kata.
Disinilah letak fungsi domain. Domain ini yang memberikan alias IP tersebut. Contoh wevelope.net => 192.27.8.25 sehingga anda tidak perlu menghafal urutan angkanya. Sekedar informasi, yang mengatur pengubahan nama dan IP dinamakan Domain Name System(DNS)
Biaya sewanya bermacam-macam, mulai dari yang ekonomis hingga tidak terbatas. Rata-rata harga termudah adalah berkisar Rp25.000 - Rp500.000/bulan. Semua bergantung dari fitur dan fasilitas. Daftar Harga Hosting
Untuk periode pembayarannya bermacam-macam. Umumnya pelanggan dapat memilih periode mana yang cocok: bulanan, 3 bulanan, tahunan, 2 tahunan, dsb.
Berikut ini salah daftar harga web hosting yang kami dapat dari salah satu vendor.
Membeli hosting tanpa domain dapat dilakukan. Namun ada beberapa vendor yang tidak bisa melakukan hal ini. Mereka mengharusnya memiliki domain terlebih dahulu. Untuk menanggulangi hal ini bisa menggunakan domain gratisan terlebih dahulu.
Anda juga dapat membeli domain tanpa web hosting.
Dalam beberapa kasus, hosting hanya digunakan untuk uji coba produk ataupun tempat portfolio proyek-proyek yang sudah dikerjakan. Jadi tidak memerlukan domain premium.
Tidak ada dampak buruk jika memang penggunaanya tidak untuk promosi dan branding. Penggunaan dengan hosting saja dapat dibilang aman. Hanya saja cara mengaksesnya akan sedikit kesulitan dibanding jika memiliki domain sendiri.
Satu web hosting bisa digunakan banyak domain. Biasanya disebut Add On Domain. Setiap paket yang ditawarkan tiap web hosting berbeda-beda, ada yang membatasi dan ada pula yang tidak membatasi, hanya dibatasi oleh storage web hosting.
Web hosting dengan harga murah seperti Rp15.000,-/bulan biasanya hanya memberikan 1-3 add on domain. Sedangkan untuk harga Rp50.000,-/bulan keatas, biasanya membebaskan penggunanya untuk menambahkan berapapun domain baru yang mereka inginkan.
Walaupun unlimited storage, mereka membatasi dengan jumlah file. Biasanya hanya dibatasi sampai 150.000 file saja. Jadi bacalah dengan teliti terlebih dahulu.
Ada fitur-fitur yang tidak bisa digunakan. Tiap web hosting berbeda. Umumnya sistem backup mereka tidak akan berjalan untuk member yang memiliki file lebih dari 150.000
Jangan sampai salah, Add-On Domain berbeda dengan Sub-Domain. Seperti yang pernah kami jelaskan pada Apa Itu Domain? Pengertian dan Manfaatnya, sub domain memiliki perbedaan. Berikut ini salah satu contohnya:
Pada sebuat web hosting, biasanya sub domain tidak dibatasi sama sekali. Bebas dan bisa ditambahkan berapapun banyaknya. Tetapi menambahkan domain baru misalnya “wevelope-kedua.net” tidak akan diperbolehkan.
Jawabannya karena satu web hosting hanya dibatasi 150.000 file saja. Jika websitenya sangat besar, maka web hosting tersebut tidak akan mampu.
Berbeda jika website yang diupload hanya kecil-kecil, maka menempatkan menjadi satu web hosting saja tidak akan menjadi masalah.
Jadi, semua bergantung dari kebutuhan. Sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Baik, anda memutuskan untuk membeli web hosting? Pastikan beberapa hal ini ada saat anda memilih web hosting:
Tergantung, semua akan kembali ke tujuan akhir. Jika ingin membuat website, dapat dipastikan membutuhkan web hosting. Baik itu dari vendor yang sudah menyiapkannya, ataupun membelinya sendiri untuk keperluan yang lebih lanjut.
Salah satu kelemahan menggunakan web hosting adalah masalah keamanan. Karena web hosting yang sifatnya publik, maka semua orang dapat mengaksesnya, termasuk orang-orang yang tidak berkepentingan dan tidak bertanggung jawab.
Hal inilah salah satu yang membuat biaya perawatan web hosting menjadi tinggi jika ingin memutuskan membuat web hosting sendiri tanpa melalui vendor pihak ketiga.