20 March 2024

Apa Itu Top Level Domain(TLD)?

Top Level Domain(TLD) adalah bagian akhir dari sebuah domain atau sering disebut ekstensi domain. Contoh top level domain: "wevelope.net" maka TLD adalah ".com". Contoh lainnya adalah "google.com" TLD adalah ".com". TLD sendiri ada berbagai macam seperti:

  • .com – untuk website komersial, tetapi dapat dipakai oleh website apapun.
  • .org – untuk organisasi.
  • .net – untuk jaringan (network).
  • .biz – untuk bisnis.
  • .info – untuk situs terkait informasi.

Ketahui lebih lanjut tentang harga domain.

Serangan & Keamanan

Walaupun kelihatannya sederhana, TDL ini bisa digunakan sarang phishing oleh hacker. Phishing adalah sebuah teknik dimana penyerang akan membuat website menyerupai aslinya. Dengan begitu korban tidak akan curiga menggunakan website tersebut.

Tujuan hacker tidak lain dan tidak bukan untuk mengambil informasi berhaga seperti nomor kartu kredit, username, password, data pribadi, dsb.

Oleh sebab itu, tidak jarang website yang sudah populer membeli berbagai macam domain untuk mengunci para pembuat phishing ini. Contohnya saja facebook. Awalnya facebook hanya memiliki ".com", tetapi sekarang mereka memiliki "facebook.co.id", dsb. Bahkan Facebook juga membeli "fb.com", dsb.

Jika dicheck ke registrar dan mengetikkan "facebook" maka kira-kira hasilnya akan seperti ini:

top level domain facebook
Facebook Domain

Kisaran Harga

Untuk kisaran harga domain sendiri bermacam-macam ada yang mulai dari Rp150.000 - Rp500.000/tahun. Kadang ada juga promo untuk tahun pertama hingga turun sampai Rp15.000/tahun.

top level domain contoh
Harga Doamin

Jika penasaran, bisa langsung ke website registrar manapun untuk mengetahui harga paling baru saat ini, karena setiap tahun mungkin ada penyesuaian harga.

Domain Kedaluarsa

Hal yang perlu diperhatikan adalah masa aktif dan kedaluarasa, karena jika sampai terlambat memperpanjang sebuah domain, harga domain akan melambung tinggi hanya untuk melakukan `pembaharuan. Apalagi domain tersebut sudah memiliki link dan traffic yang tinggi.

Domain Flipping

Bahkan ada yang berbisnis dalam ranah ini, mereka sering menyebutnya dengan Domain Flipping, sebuah proses beli domain terlebih dahulu untuk dijual lagi ke orang lain dengan harga yang lebih tinggi.

Domain Flipping ini bisa memberikan profit yang lumayan tinggi. Bayangkan harga domain normal adalah berkisar Rp150.000 - Rp500.000/tahun seperti yang sudah kami jelaskan diatas. Menjual domain dengan nama yang bagus dapat dijual lebih tinggi daripada harga diatas rata-rata Rp1.500.000 hingga tak terbatas.

Menurut catatan sejarah, nama domain yang terjual dengan harga termahal adalah CarInsurance.com yang terjual dengan harga $49.7 juta atau setara dengan Rp720.650.000.000(720 miliar rupiah) dengan asumsi harga dollar adalah Rp14.000/dollar

Ekstensi Domain Alternatif

Karena sudah banyaknya ekstensi domain .COM yang digunakan. Mencari nama domain yang bagus dengan ekstensi domain tersebut cukup sulit. Berikut ini beberapa ekstensi domain yang dapat dipertimbangkan untuk kebutuhan anda.

Ekstensi Domain .CO

Ekstensi domain yang paling mendekati dengan .COM. Masih banyak nama-nama yang tersedia dengan ekstensi domain ini.

Ekstensi Domain .COM Dengan Awalan

Ini adalah tips dalam memilih nama domain dengan tetap mempertahankan .COM yaitu dengan menambahkan kata kerja didepannya. Contoh: yukkerja.com, dengankami.com, dsb

Ekstensi Domain .IO

Ekstensi domain ini cocok untuk perusahaan teknologi. IO dalam dunia komputer adalah Input/Output atau sering disingkat dengan I/O.

Ekstensi Domain .APP

Cocok untuk perusahaan yang bergerak dibidang applikasi. APP adalah singkatan dari application.

Ekstensi Domain .AI

Dalam dunia teknologi AI singkatan dari Artificial Inteligent. Saat ini AI sedang mendapatkan tempat khusus. Kami yakin 2-5 tahun lagi, AI akan menjadi sangat populer. AI akan mengambil alih hampir hampir semua pekerjaan manusia yang berulang.

Ekstensi Domain .SO

Ekstensi domain ini sangat populer semenjak digunakan oleh Notion, sebuah perusahaan yang dapat memudahkan anda mengorganisasikan catatan-catatan penting dan berkolaborasi dengan tim. Cocok untuk perusahaan teknologi

Ekstensi Domain .XYZ

Sangat cocok untuk perusahaan ataupun startup yang bergerak dibidang Cryptocurrency, Web3, Fintech.

Ekstensi Domain .TO

Cocok untuk media yang bergerak dibidang teknologi. Kendati demikian TO mungkin akan terlihat mirip dengan IO jika dibaca sekilas.

Ekstensi Domain .SH

Dalam Operating System(OS) linux, SH adalah kependekan dari Shell sebuah script yang dapat membantu pengguna dalam melakukan operasi-operasi terminal secara otomatis. Ekstensi domain ini sangat cocok untuk proyek-proyek open source ataupun aplikasi yang dapat membantu para developer.

Ekstensi Domain .RUN

Masih dengan OS linux, RUN sendiri adalah ekstensi file yang dapat dijalankan seperti halnya pada OS Window yaitu .exe. Kendati demikian RUN tidak harus berkaitan dengan dunia teknologi, ektensi ini mungkin juga cocok untuk cabang olah raga lari atau sejenisnya.

Jenis-jenis TLD

Jenis-jenis TLD (Top-Level Domain) dibedakan berdasarkan fungsi, tujuan, dan asal geografisnya. Berikut adalah penjelasan tentang beberapa jenis utama TLD:

gTLD (Generic Top-Level Domain)
gTLD adalah TLD yang paling umum dan tidak terikat dengan lokasi geografis tertentu. Beberapa contoh gTLD termasuk:

  • .com: Singkatan dari "commercial," .com adalah TLD paling populer dan biasanya digunakan oleh bisnis atau organisasi komersial. Namun, penggunaannya sangat luas dan tidak terbatas pada bisnis.
  • .org: Singkatan dari "organization," .org sering digunakan oleh organisasi non-profit, lembaga amal, dan komunitas online.
  • .net: Awalnya ditujukan untuk organisasi yang terkait dengan jaringan (network), tetapi sekarang digunakan oleh berbagai jenis situs web.
  • .info: Digunakan untuk situs web informatif.
  • .biz: Dikhususkan untuk bisnis atau situs komersial.

ccTLD (Country Code Top-Level Domain)
ccTLD adalah TLD yang ditetapkan untuk masing-masing negara atau wilayah berdasarkan kode dua huruf yang sesuai dengan standar ISO 3166-1 alpha-2. Contoh ccTLD meliputi:

  • .id: Untuk Indonesia.
  • .us: Untuk Amerika Serikat.
  • .uk: Untuk Inggris.
  • .jp: Untuk Jepang.
  • .au: Untuk Australia.

ccTLD biasanya digunakan oleh entitas yang ingin menunjukkan afiliasi geografis atau memfokuskan situs web mereka pada audiens dari negara tertentu.

sTLD (Sponsored Top-Level Domain)
sTLD adalah TLD yang disponsori dan dikelola oleh organisasi atau komunitas tertentu dengan tujuan khusus. Beberapa contoh sTLD termasuk:

  • .edu: Dikhususkan untuk lembaga pendidikan, terutama di Amerika Serikat. Hanya institusi pendidikan terakreditasi yang dapat mendaftarkan domain .edu.
  • .gov: Digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk situs resmi mereka.
  • .mil: Dikhususkan untuk militer Amerika Serikat.
  • .museum: Digunakan oleh museum di seluruh dunia.

nTLD (New Top-Level Domain)
nTLD adalah kategori baru dari gTLD yang diperkenalkan oleh ICANN untuk memungkinkan lebih banyak variasi dalam nama domain. Contoh nTLD termasuk:

  • .tech: Ditujukan untuk situs web yang berfokus pada teknologi.
  • .xyz: TLD generik yang populer di kalangan startup dan situs kreatif.
  • .store: Digunakan oleh toko online atau bisnis e-commerce.
  • .blog: Digunakan oleh blogger atau situs yang berfokus pada konten blogging.

IDN TLD (Internationalized Domain Name TLD)
IDN TLD adalah TLD yang memungkinkan penggunaan karakter non-Latin dalam nama domain. Ini memungkinkan domain untuk ditulis dalam skrip seperti Arab, Cyrillic, Cina, atau Devanagari. Contoh IDN TLD termasuk:

  • .中国 (China)
  • .россия (Russia)
  • .भारत (India)

IDN TLD membantu menciptakan domain yang lebih inklusif untuk pengguna yang berbicara bahasa selain bahasa Inggris atau menggunakan skrip non-Latin.

Peran ICANN dalam Pengelolaan TLD

ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) adalah organisasi nirlaba yang bertanggung jawab untuk mengelola sistem penamaan di internet, termasuk pengelolaan Top-Level Domain (TLD). ICANN memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan internet global. Berikut adalah beberapa peran utama ICANN dalam pengelolaan TLD:

Pengaturan dan Delegasi TLD
ICANN bertanggung jawab untuk mengawasi proses pengaturan dan delegasi TLD, termasuk generic TLD (gTLD) seperti .com dan country code TLD (ccTLD) seperti .id. Proses ini melibatkan:

  • Mendefinisikan TLD baru: ICANN menentukan dan memperkenalkan TLD baru melalui program seperti New gTLD Program, yang memungkinkan pendaftaran TLD baru seperti .xyz, .tech, dan lainnya.
  • Delegasi TLD: ICANN mendelegasikan pengelolaan TLD ke registry tertentu, yang kemudian bertanggung jawab atas administrasi dan operasional TLD tersebut. Misalnya, VeriSign mengelola .com dan .net, sementara Public Interest Registry mengelola .org.

Menetapkan Kebijakan dan Standar
ICANN mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang mengatur bagaimana TLD dikelola dan dioperasikan. Beberapa aspek kebijakan ini meliputi:

  • Kebijakan Whois: ICANN menetapkan aturan untuk pengelolaan database Whois, yang berisi informasi pendaftar domain. ICANN juga bekerja pada kebijakan untuk melindungi privasi pengguna dan mengatasi penyalahgunaan data Whois.
  • DNSSEC (Domain Name System Security Extensions): ICANN mendukung dan mempromosikan implementasi DNSSEC untuk meningkatkan keamanan dalam pengelolaan DNS dan TLD.
  • UDRP (Uniform Domain-Name Dispute-Resolution Policy): ICANN menetapkan prosedur untuk menyelesaikan sengketa nama domain yang melibatkan merek dagang, seringkali disebut sebagai cybersquatting.

Pemantauan dan Pengawasan Registry dan Registrar
ICANN mengawasi registry (organisasi yang mengelola database TLD) dan registrar (perusahaan yang menyediakan layanan pendaftaran domain kepada publik). Peran ini meliputi:

  • Akreditasi Registrar: ICANN memberikan akreditasi kepada registrar yang memenuhi persyaratan tertentu dan mematuhi kebijakan ICANN. Akreditasi ini diperlukan agar registrar dapat menjual nama domain di bawah gTLD yang dikelola oleh ICANN.
  • Pengawasan Kinerja: ICANN memantau kinerja registry dan registrar untuk memastikan bahwa mereka mematuhi kontrak dan kebijakan yang telah ditetapkan. ICANN dapat mengambil tindakan terhadap registry atau registrar yang melanggar aturan, termasuk mencabut akreditasi.

Mengelola IANA (Internet Assigned Numbers Authority)
ICANN mengelola fungsi IANA, yang mencakup:

  • Pengelolaan DNS Root Zone: IANA bertanggung jawab untuk menjaga DNS Root Zone, yang merupakan titik referensi utama dalam sistem DNS. Ini termasuk penambahan, penghapusan, dan perubahan pada TLD dalam root zone.
  • Pengalokasian Alamat IP: IANA mengelola pengalokasian blok alamat IP ke registri regional yang kemudian mendistribusikannya ke ISP dan organisasi lainnya.
  • Penugasan Protokol Internet: IANA juga mengelola penugasan angka dan protokol yang digunakan dalam sistem internet.

Keterlibatan dan Partisipasi Publik
ICANN beroperasi dengan prinsip keterbukaan dan transparansi, memungkinkan partisipasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan pengguna individu. Peran ini melibatkan:

  • Proses Konsensus: Kebijakan ICANN sering kali dikembangkan melalui proses konsensus yang melibatkan berbagai kelompok kepentingan, termasuk Generic Names Supporting Organization (GNSO), Country Code Names Supporting Organization (ccNSO), dan Governmental Advisory Committee (GAC).
  • Rapat Publik: ICANN secara rutin mengadakan rapat publik di berbagai lokasi di seluruh dunia, di mana para pemangku kepentingan dapat berpartisipasi dalam diskusi dan pengambilan keputusan.

Keamanan dan Stabilitas Internet Global
ICANN bertanggung jawab untuk memastikan keamanan, stabilitas, dan ketahanan internet global. Ini termasuk:

  • Mengatasi Ancaman dan Serangan: ICANN bekerja sama dengan komunitas global untuk mengatasi ancaman terhadap DNS dan serangan siber yang dapat mempengaruhi pengoperasian TLD.
  • Kontinuitas Operasional: ICANN memastikan bahwa pengoperasian DNS, termasuk pengelolaan TLD, dapat terus berlanjut meskipun terjadi gangguan atau masalah teknis.

Persaingan dan Pasar TLD

Persaingan dan pasar TLD (Top-Level Domain) telah berkembang secara signifikan sejak munculnya internet, terutama setelah diperkenalkannya program New gTLD oleh ICANN pada tahun 2012. Pasar TLD kini mencakup ribuan opsi domain yang tersedia untuk pengguna, dari TLD generik yang sangat dikenal seperti .com hingga TLD baru yang lebih spesifik seperti .tech atau .blog. Berikut adalah beberapa aspek utama dari persaingan dan pasar TLD:

Perkembangan dan Diversifikasi TLD
Pada awalnya, pasar TLD didominasi oleh beberapa gTLD umum seperti .com, .org, dan .net, serta ccTLD seperti .uk dan .de. Namun, dengan diperkenalkannya ratusan gTLD baru, pasar TLD telah menjadi jauh lebih beragam. Ini menciptakan peluang baru bagi bisnis, komunitas, dan individu untuk memilih nama domain yang lebih relevan dengan merek atau tujuan mereka.

Pemimpin Pasar dalam Industri TLD
Beberapa organisasi atau perusahaan memiliki peran besar dalam pengelolaan dan registrasi TLD, menjadikannya pemimpin pasar. Contoh pemain utama dalam industri TLD meliputi:

  • VeriSign: Mengelola beberapa TLD terbesar dan paling terkenal, termasuk .com dan .net.
  • Public Interest Registry (PIR): Mengelola TLD .org, yang populer di kalangan organisasi non-profit.
  • Afilias: Mengelola berbagai TLD, termasuk .info, .mobi, dan sejumlah ccTLD.
  • Donuts Inc.: Salah satu operator gTLD terbesar yang mengelola ratusan TLD baru seperti .guru, .email, dan .photography.
  • Google Registry: Mengelola sejumlah nTLD baru seperti .app, .dev, dan .page.

Permintaan dan Tren Penggunaan TLD
Permintaan untuk TLD sangat bervariasi berdasarkan tren pasar, kebutuhan bisnis, dan preferensi pengguna. Beberapa tren penting termasuk:

  • Popularitas .com: .com tetap menjadi TLD paling populer dan berharga karena pengenalan global dan kepercayaan konsumen yang tinggi.
  • Pertumbuhan nTLD: TLD baru seperti .tech, .xyz, dan .online telah melihat pertumbuhan signifikan karena menawarkan pilihan kreatif dan relevan bagi bisnis dan individu yang mencari sesuatu di luar TLD tradisional.
  • Penggunaan ccTLD: ccTLD sering digunakan oleh bisnis yang ingin menargetkan audiens di negara tertentu atau menunjukkan identitas nasional, seperti .uk untuk Inggris atau .ca untuk Kanada.
  • Domain Khusus Industri: TLD yang ditargetkan untuk industri tertentu, seperti .law untuk firma hukum atau .shop untuk toko online, juga semakin populer.

Faktor Kompetitif dalam Pasar TLD
Persaingan di pasar TLD dipengaruhi oleh beberapa faktor:

  • Harga: Biaya pendaftaran dan perpanjangan TLD dapat sangat bervariasi. TLD yang lebih populer seperti .com cenderung lebih mahal daripada nTLD atau ccTLD baru, meskipun beberapa TLD baru mungkin memiliki harga premium.
  • Ketersediaan Nama: Dengan semakin banyaknya nama domain yang didaftarkan, ketersediaan nama domain yang diinginkan menjadi lebih sulit ditemukan di TLD yang lebih populer, mendorong pengguna untuk mencari alternatif di TLD baru.
  • Keamanan dan Reputasi: Pengguna juga mempertimbangkan reputasi dan keamanan TLD tertentu. Beberapa TLD mungkin dikaitkan dengan aktivitas berisiko tinggi seperti spam atau phishing, yang dapat mengurangi minat konsumen atau bisnis untuk menggunakannya.

Strategi Pemasaran dan Branding TLD
Pemasaran TLD melibatkan strategi branding yang kuat untuk menarik pengguna. Operator TLD menggunakan berbagai pendekatan untuk mempromosikan TLD mereka:

  • Kolaborasi dengan Industri Tertentu: Beberapa registry bekerja sama dengan komunitas atau industri tertentu untuk mempromosikan TLD yang relevan. Misalnya, .art dipromosikan untuk seniman dan komunitas kreatif.
  • Penawaran Bundling dan Diskon: Banyak registrar menawarkan paket bundling atau diskon untuk mendorong pendaftaran ganda atau memperpanjang masa perpanjangan TLD.
  • Fokus pada SEO dan Branding: TLD tertentu dipromosikan sebagai lebih baik untuk SEO atau branding, misalnya dengan menargetkan kata kunci industri langsung di domain seperti .photography atau .tech.

Inovasi dalam Pengelolaan TLD
Dengan pasar TLD yang semakin kompetitif, inovasi menjadi kunci bagi operator TLD untuk menarik pendaftar. Beberapa inovasi meliputi:

  • DNSSEC: Implementasi DNSSEC untuk meningkatkan keamanan dan kepercayaan pengguna terhadap domain.
  • Pengelolaan Domain Internasional (IDN): Penggunaan IDN untuk memungkinkan domain dalam skrip non-Latin, memperluas pasar ke wilayah yang menggunakan karakter non-Latin.
  • Pengembangan Layanan Tambahan: Menyediakan layanan tambahan seperti privasi WHOIS, email hosting, dan sertifikat SSL untuk menarik lebih banyak pelanggan.

Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun pasar TLD tumbuh, ada tantangan seperti:

  • Saturasi Pasar: Dengan semakin banyak TLD yang tersedia, persaingan semakin ketat dan mungkin mempersulit operator TLD baru untuk masuk ke pasar.
  • Keberlanjutan nTLD: Beberapa nTLD mungkin menghadapi kesulitan dalam menarik cukup banyak pendaftar untuk tetap beroperasi.
  • Keamanan: Tantangan terkait keamanan, seperti serangan siber dan phishing, dapat memengaruhi kepercayaan pengguna terhadap TLD tertentu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Perlu Website?

Kami sangat memahami kebutuhan client. Ceritakan apa tujuan yang ingin anda capai melalui website. Lakukan konsultasi gratis sekarang!
KONSULTASI!
© 2016 - 2025 Wevelope - Digital Agency For Your Business