E-commerce merupakan singkatan dari electronic commerce yang berarti segala aktivitas transasksi jual beli yang dilakukan melalui media elektronik. Media elektronik ini terdiri dari telepon, televisi, dan yang paling populer saat ini, internet.
Contoh e-commerce yang sudah familiar dalam kehidupan kita sehari-hari adalah
Berikut ini 10 Ecommerce Terbesar di Indonesia yang pernah kami bahas secara mendalam.
E-commerce merupakan transaksi jual beli melalui media elektronik, sedangkan E-bussiness berorientasi pada kepentingan jangka panjang dalam bisnis seperti kepercayaan konsumen, relasi antar mitra bisnis dan proses berbisnis. E-commerce sendiri merupakan bagian dari E-bussiness.
Untuk anda yang ingin mencoba mengimplementasikan E-Business pada bisnis andasekarang. Anda bisa mencoba menggunakan Daftar Software ERP Terbaik yang bisa anda gunakan secara gratis. Namun jika anda hanya ingin mencoba meng-online-kan toko anda, anda bisa mencoba CMS Gratis Terbaik untuk Membuat Toko Online
E-commerce dan Marketplace memiliki tujuan yang sama, yaitu menjual produk kepada pembeli, namun terdapat perbedaan yang jelas dari keduanya. E-commerce merupakan seluruh transaksi jual beli yang sifatnya elektronik, sedangkan marketplace merupakan situs perantara yang mempertemukan penjual dan pembeli. Marketplace merupakan salah satu contoh model dari e-commerce.
Berdasarkan perbedaan e-commerce dan marketplace yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka Tokopedia merupakan marketplace dari model e-commerce Consumer to Consumer atau C2C. Pada jenis e-commerce ini, Tokopedia berperan sebagai marketplace yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu situs miliknya.
Nilai ekonomi dari sektor e-commerce di tahun 2022 ini meningkat 22% dibandingkan dengan tahun lalu dan melesat 136% dari sebelum masa pandemi. Sepanjang semester 1 tahun 2022, total volume transaksi mencapai 1,74 juta transaksi. Google memproyeksikan nilai e-commerce di Indonesia masih akan terus meningkat hingga tahun 2025.
Pesatnya perkembangan e-commerce di Indonesia tidak lepas dari besarnya manfaat dari e-commerce itu sendiri. Berikut ini manfaat dari e-commerce:
Meskipun memiliki banyak manfaat, namun e-commerce juga tidak terlepas dari dampak negatif. Perkembangan yang pesat ini melahirkan era disrupsi, yaitu masa di mana terjadi perubahan masif yang mengubah sistem dan tatanan bisnis yang lebih baru. Disrupsi inilah yang menyebabkan preferensi konsumen dalam membeli berubah menjadi transaksi online.
Jual beli secara konvensional secara perlahan ditinggalkan karena banyaknya usaha yang harus dilakukan konsumen. Pada masa pandemi, transaksi jual beli secara konvensional nyaris lumpuh, namun sebaliknya, berdasarkan data dari supplychain247.com, transaksi online berkembang pesat dengan total penjualan global mencapai 4,9 miliar dollar Amerika di tahun 2021.
Tidak hanya sektor e-commerce, sektor jasa transportasi juga mengalami disrupsi digital. Dengan berkembangnya jasa transportasi online seperti Grab, Gojek, atau Uber, jasa transportasi konvensional terancam kehilangan konsumen dan bahkan hilang total. Kondisi ini mendesak banyak pelaku usaha dan jasa untuk ikut mengubah mengikuti arus transaksi online demi menjaga eksistensi dan profit.
Disrupsi digital memang memberikan dampak buruk bagi sebagian orang, namun di sisi lain, e-commerce juga memiliki dampak positif yang membuat perkembangannya kian pesat. Era digital membuka kesempatan bagi banyak orang untuk mengembangkan bisnisnya dengan biaya yang terjangkau dan menjangkau kalangan yang lebih luas. E-commerce juga berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Berdasarkan data dari katadata, nilai Gross Merchandise Value (GMV) atau nilai penjualan kotor barang terbanyak di Indonesia berasal dari sektor e-commerce, yakni sebesar US$ 59 miliar di tahun 2022.
Dilema untuk setiap teknologi baru akan selalu ada model kejahatan baru. Hal itu juga tidak terlepas dalam E-commerce. Pencurian data menjadi sangat mudah dan sulit dilacak daripada pencurian-pencurian yang dilakukan secara online.
Berikut ini beberapa hal teknis yang harus diperhatikan dalam E-Commerce.
Berikut ini beberapa serangan yang sering terjadi yang dapat men-target-kan pelanggan ataupun pemilik bisnis. Dua-duanya bisa dirugikan.
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh pelanggan supaya tetap aman? Berikut ini tips singkat dari kami:
Pembuatan website e-commerce tidak bisa dipastikan biayanya, namun terdapat estimasi yang bisa menjadi acuan anda. Perlu diingat bahwa kualitas marketplace yang anda bangun tergantung dari banyak sekali faktor, biaya hanya salah satu dari banyak faktor tersebut. Ada baiknya acuan ini anda sesuaikan sesuai dengan kebutuhan anda.
No | Keterangan | Biaya Minimal | Biaya Maksimal |
1 | Analisa dan desain sistem | Rp12.000.000,- | Rp30.000.000,- |
2 | Desainer | Rp12.900.000,- | Rp18.000.000,- |
3 | Programmer | Rp12.900.000,- | Rp36.000.000,- |
4 | Tester | Rp12.900.000,- | Rp15.000.000,- |
5 | Project Manager | Rp18.000.000,- | Rp45.000.000,- |
6 | Server | Rp1.200.000,- | Rp3.600.000,- |
7 | Domain | Rp300.000,- | Rp300.000,- |
8 | Third Parties | Rp1.000.000,- | Rp1.000.000,- |
Total | Rp71.200.000,- | Rp148.900.000,- |
Sebagai gambaran awal, biaya pembuatan marketplace berkisar antara Rp70.000.000,- hingga Rp140.000.000,-. Seiring dengan berjalannya waktu, anda bisa menambahkan fitur-fitur pendukung lainnya.
Kami telah mengulasnya pada Estimasi Biaya Membuat Website Marketplace. Anda dapat membacanya untuk memahami lebih mendalam angka-angka tersebut.
Berikut ini kami tuliskan 10 E-commerce terbesar yang ada di Indonesia. Data ini terakhir kami dapatkan pada Desember 2022. Tidak menutup kemungkinan, akan berubah ditahun-tahun mendatang.
Kami telah membahasnya secara mendalam pada artikel 10 Ecommerce Terbesar di Indonesia Tahun 2022
Jika anda ingin membuat e-commerce sendiri. Ada dua solusi yang dapat anda coba yaitu:
SaaS adalah kependekan dari Software-as-a-service. SaaS adalah sebuah distribusi software dengan model pembayaran bulanan ataupun tahunan dimana pusat data sudah disiapkan oleh penyedia SaaS sendiri.
Model Self Hosted adalah memasang platform E-Commerce di server sendiri, sehingga semua data dipegang oleh pemilik. Model satu ini cukup rumit jika tidak memiliki pengetahuan tentang IT.
Sejauh ini belum ada SaaS Indonesia yang sangat dikenal. Ada beberapa saja, namun kami belum pernah mencobanya. Berikut ini daftar SaaS terbaik secara global.
Berbeda dengan SaaS, berikut ini platform yang dapat diinstall sendiri di server masing-masing. Sehingga semua data berada di server pemilik. Namun perlu pengetahuan tekniks yang mumpuni untuk melakukannya. Berikut ini platform e-commerce terbaik menurut kami: